Analisa pendahuluan ialah
kegiatan yang dilakukan menjelang tanaman tebu siap untuk dipanen. Analisa
pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemasakan tebu.
Analisa pendahuluan kemudian bisa diketahui apakah tenaman tebu di suatu
kebun/lahan siap untuk dipanen atau belum. Analisa pendahuluan dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Pengambilan 3 batang tebu
dari masing-masing kebun (setiap kebun di
masing-masing wilayah mengirimkan sampel tanaman ke bagian analisa
pendahuluan) disertai dengan pengisian formulir yang telah
disediakan.
2. Setiap sampel kemudian
diamati jumlah ruas, penggerek batang, penggerek pucuk, bunga, voos (jaringan
di dalam tebu sebagai bagian dari bunga) dan juga diukur panjang dan diameter
batang.
3. Setiap sampel batang tebu
dipotong dan dipilah menjadi 3 bagian ialah bagian atas (A), bagian tengah (T),
dan bagian bawah (B).
4. Dari masing bagian (atas,
tengah, dan bawah) selanjutnya diukur bobotnya dengan timbangan.
5. Setelah ditimbang, tiap
kelompok batang digiling dengan menggunakan gilingan contoh. Nira yang
diperoleh ditampung dalam ember. Nira yang diperoleh dari batang tebu bagian
atas, tengah, dan bawah dipisahkan sendiri sendiri. kemudian ditimbang. Ketiga
bagian nira tersebut diambil masing - masing dengan bagian yang sama dan
dicampur untuk menjadi nira rata-rata.
6. Setelah itu, sebagian nira
dijernihkan dan disaring menggunakan kertas merang dengan menambahkan larutan
Form A dan Form B. 100 ml nira,
Form A dan Form B yang dicampurkan (gambar 34b) masing - masing
sebanyak 5,5 ml lalu di saring dengan
menggunakan kertas merang untuk
memperoleh nira yang
jernih. Nira yang telah jernih dimasukkan ke dalam alat bernama hand
brix weager dan diukur suhunya untuk mendapatkan nilai % brix. Nilai brix juga
diketahui melalui pengukuran menggunakan hydrometer. Hydrometer digunakan untuk
mengukur brix pada nira yang belum disaring, yang selanjutnya nilai brix dari
hand brix weager dan dari hydrometer dibandingkan. Sisa nira jernih dianalisa
dengan menggunakan alat polarimeter untuk mengetahui % pol nya.
Data-data yang diperoleh
dari analisa pendahuluan di catat pada Form Data Analisa Pendahuluan. Setelah
diperoleh angka brix dan angka pol, kemudian menghitung % brix, % pol, Hasil
Kemurnian (HK), NN (Nilai Nira), Rendemen, FK (faktor kemasakan). Analisa
pendahuluan dilakukan selama 10 periode dan periode pertama dilakukan 2 bulan
sebelum tanaman ditebang. Untuk di PG analisa pendahuluan biasanya periode
pertama dilakukan pada bulan Maret, sedangkan analisa pendahuluan ke- 2, 3 dan
seterusnya sampai analisa pendahuluan ke-10 dilakukan seriap 2 minggu sekali
dari analisa pendahuluan sebelumnya.
Sebelum tebang dilakukan
maka dilaksanakan penjadwalan tebang. Penjadwalan tebang dilakukan untuk
mengatur kebun mana yang siap untuk ditebang serta jumlah tebu yang akan
ditebang. Penjadwalan tebang didasarkan pada beberapa hal ialah; faktor
kemasakan, rendemen, koefisien peningkatan, koefisien daya tahan serta kondisi
kebun/lahan. Dari informasi tersebut selanjutnya akan dilakukan pembobotan/perangkingan
kebun yang siap dan layak untuk ditebang