Tebu
ialah tanaman graminae atau rumput rumputan yang dapat tumbuh diberbagai
kondisi tanah dan iklim. Tebu ditanam untuk bahan baku pempuatan gula, vetsin
dan etanol. Umur tanaman sejak ditanam sampai bias dipanen mencapai kurang lebih
1 tahun. Fase pertumbuhan tanaman tebu jatuh pada umur 3 sampai 8 bulan dan
fase pemasakan pada umur 9 sampai 12 bulan yang ditandai dengan batang yang
mengeras dan berubah warna menjadi kuning pucat. Gula merupakan salah satu
kebutuhan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia. Dari waktu ke waktu,
industri gula selalu menghadapi berbagai masalah, sehingga produksinya belum
mampu mengimbangi besarnya permintaan masyarakat (rumah tangga) dan industri.
Gula Indonesia pada tahun 1927 sampai 1933 banyak
membanjiri pasaran dunia, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun pada saat ini seiring dengan
jumlah penduduk dan kebutuhan gula yang semakin meningkat, Indonesia mengambil
langkah mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Pada tahun
2009 dengan populasi 225 juta jiwa dan rata-rata konsumsi gula 12 kg per
kapita, kebutuhan gula untuk konsumsi langsung mencapai 2,7 juta ton dan
konsumsi tidak langsung 1,1 juta ton
(BPS, 2010) Untuk mengatasi hal tersebut upaya yang
harus ditempuh ialah Perlu adanya perbaikan baik dari segi teknik budidaya tebu
hingga penanganan panen serta pasca panen yang baik untuk mencapai
produktivitas yang optimal.
Budidaya tebu
pada umumnya dilakukan dengan cara
memanfaatkan tunas yang tumbuh dari tunggak pada lahan setelah tebu dipanen (Ratoon Cane). Pada budidaya tebu Ratoon Cane tidak membutuhkan proses
pengolahan tanah sehingga dapat menekan biaya operasional. Cara budidaya Ratoon Cane biasanya dapat dilakukan
sampai 3 kali dengan indicator jarak tanam tidak terlalu jauh dan tunas tebunya
masih bagus.
No comments:
Post a Comment