Pengendalian Gulma Tebu



Gejala kerusakan tebu akibat kompetisi gulma tidak tampak segera, sehingga pengendalian gulma sering terlambat dan tanaman sudah memasuki periode kritis yang berakibat negatif terhadap pertumbuhan dan berujung terhadap penurunan produksi. Periode kritis merupakan periode pertumbuhan tebu yang peka terhadap kompetisi gangguan gulma. Strategis pengendalian gulma yang dilakukan dikenal dengan istilah:

  • Pre Emergance (penyemprotan pra tumbuh)

  • Post Emergance (penyemprotan purna tumbuh)

  • Hand Weeding (weeding rayutan)


Pre Emergance
Penyemprotan  pre emergance (pra tumbuh) dapat  dilakukan  pada  saat  tanaman  umur 1 sanpai 7 hari setelah tanam (tanaman belum tumbuh) Plant Cane (RPC) atau Ratoon Cane (RC), dengan menggunkan Boom Sprayer.

Post Emergence .
Penyemprotan Post Emergence (purna tumbuh) dapat dilakukan pada semua kategori tanaman berumur dua setengah bulan dengan menggunakan knapsack  sprayer atau umur tanaman dibawah 2,5 bulan.

Hand Weeding
Pengendalian gulma secara manual (Hand Weeding) hanya bersifat temporer seperti : gagal spraying pada pinggir petak, atau pun pada areal-areal siap panen dimana gulma merambatnya sangat padat sehingga mempersulit proses tebang dan angkut (Harvesting). Proses weeding ini dapat dilakukan dengan cara mencabut semua jenis gulma yang merambat yang berada dalam areal pertanaman, dan hasil pencabutan ini dikumpulkan dipinggir areal.

No comments:

Post a Comment

loading...